PSSI Harus Bayar Persipura Rp 10 Miliar Setelah Kalah di Arbitrase

Persipura Jayapura mengklaim telah memenangkan gugatan terhadap PSSI, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia di Badan Arbitrase Olahraga atau Court of Arbitration for Sports (CAS).

Persipura menangkan gugatan PSSI
Kabar ini diterima Thamrin Sagala, Sekretaris Umum Persipura Jayapura, dari CEO Liga Indonesia, Kamis, 2 Februari 2012. Dalam putusan sela, CAS memutuskan PSSI harus membayar nilai gugatan kepada Persipura sebesar US$ 1.982.000 atau sekitar Rp 10-11 miliar. “Segala puji bagi Tuhan Allah yang telah membukakan hati para hakim CAS karena telah menetapkan keputusan sela memenangkan gugatan Persipura,” kata Thamrin kepada Tempo.

Keputusan sela itu, kata Thamrin, dijatuhkan Rabu, 1 Februari 2012 di Zurich, Swiss. Gugatan Persipura ini diwakili dua pengacara asal Belgia, Martin Hissel dan Jean Louis Dupont, dari kantor pengacara Roca Junyent di Swiss. “Intinya bukan kami kejar uang itu," kata Thamrin. "Yang kami minta adalah keadilan bagi kami yang sudah dijegal oleh PSSI.”



Menurut La Sya, Ketua Harian Persipura, gugatan Persipura bukan tanpa dasar. PSSI dinilai telah menjegal tim juara Indonesia Super Liga musim 2010/2011 itu dan membuat kerugian yang sangat besar bagi Boaz Salossa dan kawan-kawan. "Kita bermain membawa nama bangsa, bukan tim. Kini peluang itu sudah tertutup. PSSI harus bertanggungjawab," ujarnya.

La Sya mengatakan, tuntutan miliaran rupiah itu setidaknya akan memberi pelajaran pada PSSI agar tidak seenaknya membuat kebijakan secara sepihak. "Ini pelajaran untuk mereka. Soal kalau Persipura kalah, kita tidak akan kecewa. Yang penting sudah bisa membuat PSSI sadar," ucapnya.

Persipura menggugat PSSI karena telah menutup peluang pasukan Jacksen Tiago ke Liga Champions Asia 2012. "Kami itu sudah jelas-jelas ikut, ini kok malah diganjal," kata Thamrin. PSSI bahkan sudah menghubungi dirinya pada 23 November 2011 dan menyatakan bahwa Persipura lolos ikut LCA, sementara Arema berlaga di AFC.

“Mereka bilang, Pak, Persipura lolos ke LCA. Saya masih simpan SMS-nya itu. Herannya adalah, PSSI kemudian berbicara lain beberapa hari setelah itu karena kami tidak merespons akan kembali ke LPI,” katanya. “Ini tidak adil, bukti kami ada. Kami hanya menuntut keadilan saja. Kami ingin PSSI jangan bermain sesuka hati,” ujar Thamrin. [Sumber: Tempo]

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...